Seorang sahabat datang kepada saya, bertanya andai saya punya ubat mujarab atau sihir yang mampu mengubah kisah hidupnya menjadi lebih baik.
Saya termenung.
Saya juga pernah berada di dalam kondisi itu, seperti dirinya.
Saya katakan padanya, Allah tidak pernah membiarkan hamba kesayangannya berjalan dilorong yang salah.
Saya katakan padanya, sebelum kita rasa kita berada ditempat yang salah untuk hidup, kita punya impian dan cita-cita yang besar. Saat itu, saya tahu Allah sedang menguji kita. Allah uji kita samaada kita serius atau tidak ketika melafaz "saya ingin menjadi itu...saya ingin menjadi ini". Seriuskah kita untuk mencapai impian itu. Ketika saya merasakan saya bukan sepatutnya berada didalam kondisi ini, saat itulah saya mula kenal potensi dan diri saya sepatutnya dimana. Saya pun mula bangkit, meneruskan, memperbetulkan apa yang sepatutnya saya perlu dan mampu.
Jauh dalam hati saya, nasihat yang saya sedang berikan padanya menjadikan seolah-olah saya berdiri dihadapan cermin sambil menasihati diri saya sendiri, sambil merenung mata saya sendiri.
Saya tersengih. Saya tersenyum.
Jawapan yang saya sedang cari melalui nasihat sahabat-sahabat saya rupanya ada didalam kata-kata yang terungkap dibibir sendiri.
Oh! Itu maknanya? Saya mula sedar siapa diri saya? haha alhamdulillah.
Jiwa milik ummat,
Ds Khairunnisa Ismail
16 Februari 2012
Saya termenung.
Saya juga pernah berada di dalam kondisi itu, seperti dirinya.
Saya katakan padanya, Allah tidak pernah membiarkan hamba kesayangannya berjalan dilorong yang salah.
Saya katakan padanya, sebelum kita rasa kita berada ditempat yang salah untuk hidup, kita punya impian dan cita-cita yang besar. Saat itu, saya tahu Allah sedang menguji kita. Allah uji kita samaada kita serius atau tidak ketika melafaz "saya ingin menjadi itu...saya ingin menjadi ini". Seriuskah kita untuk mencapai impian itu. Ketika saya merasakan saya bukan sepatutnya berada didalam kondisi ini, saat itulah saya mula kenal potensi dan diri saya sepatutnya dimana. Saya pun mula bangkit, meneruskan, memperbetulkan apa yang sepatutnya saya perlu dan mampu.
Jauh dalam hati saya, nasihat yang saya sedang berikan padanya menjadikan seolah-olah saya berdiri dihadapan cermin sambil menasihati diri saya sendiri, sambil merenung mata saya sendiri.
Saya tersengih. Saya tersenyum.
Jawapan yang saya sedang cari melalui nasihat sahabat-sahabat saya rupanya ada didalam kata-kata yang terungkap dibibir sendiri.
Oh! Itu maknanya? Saya mula sedar siapa diri saya? haha alhamdulillah.
Jiwa milik ummat,
Ds Khairunnisa Ismail
16 Februari 2012
